Sebuah Model Spiritualisme Islam
Islam adalah gerakan perdamaian ilahi. Tujuan akhir Islam adalah untuk menciptakan suasana keadilan dan kebaikan di semua tingkatan kehidupan, baik individu maupun kolektif. Nabi Suci Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) adalah nabi rahmat bagi seluruh alam semesta. Dia adalah utusan Allah yang terakhir. Rantai para nabi telah selesai pada kedatangannya.
Dia adalah nabi bagi umat manusia sampai hari kiamat. Nabi Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) meninggalkan sebuah buku yang mulia (Al-Quran), sebuah komentar kenabian pada Quran (Hadis), keluarga mulia (Ahle Bait), dan sekelompok sahabat yang sangat baik (Sahaba) untuk petunjuk umat manusia. Ini adalah sumber cahaya permanen bagi umat manusia.
Orang suci atau cendekiawan yang masih hidup pasti terkait dengan sumber cahaya ini. Motif utama para wali/ulama adalah untuk menyelesaikan misi kenabian, baik secara intelektual maupun praktis. Mereka bekerja di semua tingkat perjuangan manusia; perjalanan di semua tempat di bumi, dan ada di semua momen waktu. Bumi selalu dihiasi dengan kepribadian mulia ini. Stabilitas, pertumbuhan, dan perkembangan umat Islam bergantung, terutama, pada upaya gigih mereka terhadap dakwah/pemuliaan Islam. Mereka terhubung satu sama lain, secara langsung atau tidak langsung. Mereka datang dan memberikan bimbingan kepada umat manusia dan umat Islam dalam segala aspek perjuangan manusia, sekarang dan nanti.
PENTINGNYA SET-UP SPIRITUAL & SHEIKH KITA
Seseorang sangat bergantung pada orang lain di fase awal kehidupannya, 20 tahun pertama. 20 tahun ke depan individu dihabiskan untuk mengembangkan sikap yang sepenuhnya matang terhadap urusan kehidupan yang beragam dan saling bertentangan. Fase kedua kehidupan, 20 hingga 40, diisi dengan pengamatan / pengalaman yang berlapis-lapis dan multi-dimensi. Fase berpikir dan berpikir ulang, akhirnya seseorang menjadi dewasa, umumnya pada usia 40 tahun. Generasi yang matang sepenuhnya bertanggung jawab atas semua urusan suatu bangsa. Namun, urusan kehidupan sangatlah kompleks, bahkan individu dewasa pun terkadang tidak mampu memecahkan/menangani teka-teki kehidupan.
Generasi yang bertanggung jawab, yang termasuk dalam lingkungan temporal-spasial mana pun, juga memiliki kecenderungan atau kebutuhan yang kuat atau permintaan akan kepribadian yang terhormat untuk bimbingan yang tepat dan penuh belas kasihan. Konsekuensinya, Kerahiman Ilahi diaktifkan dan pribadi yang penuh hormat diutus oleh Tuhan untuk membimbing umat manusia, dari waktu ke waktu. Bimbingan transendental muncul dalam bentuk seorang nabi atau wali. Bimbingan ilahi memberikan peta jalan yang lengkap dan komprehensif menuju kedamaian dan kebahagiaan di semua aspek kehidupan, material maupun spiritual.
Kepribadian yang khusyuk adalah tuntutan setiap individu, pengikut maupun pemimpin atau muda maupun dewasa. Umat Islam mengikuti jejak pola kehidupan pribadi-pribadi yang bertakwa. Akibatnya, peradaban yang bijaksana dan penyayang terbentuk. Peradaban Muslim terutama hasil dari kepribadian yang benar dan mulia.
Seumpama Anda punya rencana berangkat umroh, maka Anda seharusnya bersiap-siap terlebih dahulu, seperti traveling dengan aman menggunakan Paket Biaya Umroh 2023. Semoga Tuhan melancarkan niat agung Kamu.
0